Perairan Indonesia yang dikenal memiliki biota laut lengkap dan unik di dunia, ternyata menjadi habitat yang sangat nyaman bagi teripang. Biota laut yang masuk dalam filum Echinodermata itu, bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, karena perairan Indonesia memiliki suhu yang sangat pas. Keunikan itu bisa terjadi, karena perairan Indonesia diapit dua samudera besar, Pasifik dan Hindia. Meski bisa tumbuh subur dan ditemukan dengan mudah, teripang dewasa ini menjadi biota laut yang paling cepat dieksploitasi di Indonesia. Hal itu, terbukti dengan terus meningkatnya jumlah teripang yang diekspor ke berbagai negara di dunia. Dalam setahun, teripang bisa diekspor minimal dengan jumlah hingga 2 juta kilogram. Menurut Peneliti dari Balai Bio Industri Laut Mataram Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhammad Firdaus, dengan jumlah hingga mencapai 2 juta kilogram dalam setahun, nilai ekspor teripang sudah bernilai USD9.4 juta atau sekitar Rp128 miliar. “Tetapi, walau bernilai besar, nilai teripang seharusnya bisa lebih besar lagi di pasar internasional. Saat ini, semua teripang yang diekspor ke berbagai negara itu tidak dalam bentuk yang sesuai dengan kehendak pasar,” ungkap dia di Jakarta, pekan lalu. baca : Sasi, Konservasi Berbasis Kearifan Lokal Di Raja Ampat Salah satu jenis teripang. Foto : manfaat.co.id/Mongabay Indonesia Firdaus menyebutkan, dalam mengekspor teripang, Indonesia melakukannya dalam bentuk hidup, segar, kering, ataupun olahan. Biota laut yang dikenal juga dengan sebutan timut laut (sea cucumber) itu, diprediksi akan menjadi komoditas unggulan di masa mendatang untuk dikirim ke negara lain, karena bernilai ekonomis tinggi. “Teripang bernilai ekonomis tinggi karena itu adalah bahan pangan yang dipercaya…
↧