Payangka, pernahkah anda mendengar nama ini ? Ya, ini adalah nama salah satu jenis ikan endemik Sulawesi Utara. Tepatnya berasal dari Danau Tondano, Minahasa. Ikan ini cukup terkenal di daerah asalnya. Selain memang banyak terdapat di Danau Tondano, ikan Payangka juga dijadikan konsumsi masyarakat setempat. Bahkan karena terkenal kelezatannya, ikan ini mulai dikenal keluar daerah Sulut. Ikan yang kini juga menjadi simbol dominan dari logo Pilkada bupati dan wakil bupati Minahasa 2018 , sejatinya adalah bukan endemik Danau Tondano. Ikan ini masuk Danau Tondano pada sekitar 1902 dari Danau Limboto, Gorontalo, yang sebelumnya juga termasuk dalam wilayah Provinsi Sulut. Karena sudah lama diintroduksi ke dalam Danau Tondano, dan mampu bertahan, bahkan menjadi spesies dominan, oleh masyarakat setempat, ikan Payangka kemudian dianggap ikan asli Danau Tondano. baca : Serunya Melihat Keluarga Banggai, Ikan Endemik Sulawesi yang Terancam Punah Danau Tondano di Minahasa, Sulawesi Utara merupakan habitat ikan Payangka. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia Ikan Payangka, ikan endemik Danau Tondano di Minahasa, Sulawesi Utara. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia Ikan Payangka di Danau Tondano mempunyai kemampuan bertahan di tengah kompetisi dengan ikan-ikan yang lain yang sangat tangguh. Bahkan ikan ini kemudian mendominasi ikan-ikan lokal, yang bahkan sebagian telah hilang atau hampir mengalami kepunahan lokal. Kemampuan Payangka untuk bertahan hingga saat ini disebabkan karena variasi makanan Payangka sangat luas dan relatif tidak ada pesaing untuk makanan yang sama. Selain kemampuan memanfaatkan makanan, Payangka juga memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi. Ikan ini mampu bereproduksi sepanjang tahun. Puncak reproduksinya terjadi pada bulan Juni, September dan Desember, dengan produksi telur…
↧