Lautan dunia semakin dicemari dan dipenuhi sampah buangan manusia, mulai dari kantong plastik, botol sampai puntung rokok. Bahkan ditemukan yang mengumpul seperti daratan dengan luas bermil persegi di samudera dan lautan global. Parahnya, menurut laporan Ocean Conservancy, sebuah organisasi nirlaba bidang konservasi laut dari AS, sebanyak 95 persen sampah justru terendam di bawah permukaan. Sampah tersebut tak hanya mencelakai makhluk bawah air namun juga merusak tatanan ekosistem yang ada. baca : Laporan: Lima Negara yang Berkontribusi terhadap Krisis Sampah di Lautan Laporan itu menyebutkan lima negara yang paling berkontribusi untuk krisis sampah di lautan. Semua berada di Asia yaitu Tiongkok, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam yang memuntahkan sekitar 60 persen dari sampah plastik yang masuk lautan di seluruh dunia. “Dengan tingkat kecepatan seperti ini, kami memperkirakan menjelang 2025, untuk setiap 3 ton ikan, akan ada 1 ton sampah plastik di laut. Jumlah yang membuat konsekuensi ekonomi dan lingkungan menjadi sangat parah dan tak terbayangkan” kata Nicholas Mallos, direktur program sampah laut di Ocean Conservancy, sebagaimana dilansir dari Global Post. baca : Akibat Sampah, Laut Indonesia Bakal Hadapi Tiga Ancaman Serius Tumpukan sampah di pesisir pantai. Sampah di laut membahayakan bagi biota laut dan juga manusia bila masuk ke rantai makanan. Foto : kkp.go.id Sedangkan Direktur Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Jose Tavares mengatakan setiap tahun sedikitnya 12,7 juta metrik ton sampah plastik yang diproduksi di daratan dibuang ke laut di seluruh dunia. Sampah plastik yang berasal dari daratan dan dibuang ke laut jumlahnya mencapai 80 persen…
↧