Quantcast
Channel: Mongabay.co.id
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Jejak Kearifan Lingkungan dalam Tradisi Kelenteng

$
0
0
Sebelum memasuki tahun baru Imlek, umat Tri Dharma di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memandikan para suci di Kelenteng Boen Tek Bio di Kecamatan Banyumas. Pada saat memandikan para suci yang diejawantahkan dalam patung-patung tersebut dilaksanakan pada saat para dewa telah naik ke langit. Karena setiap setahun sekali, para dewa naik ke langit bertemu dengan Thian (Tuhan) untuk melaporkan tugasnya semasa di bumi. Pada saat para dewa naik ke langit itulah, kemudian patung-patungnya dimandikan atau istilahnya dijamasi. Apakah air untuk jamasan itu air biasa? Iya, air untuk jamasan adalah air biasa. Namun, air tersebut diambilkan dari lima sumber mata air yang ada di Banyumas, Banjarnegara dan Tegal. Dari mana saja? Ada lima sumber mata air yang diambil airnya untuk jamasan. “Berdasarkan petunjuk dari Ho Tek Cheng Sin (Nabi Kong Co) ada lima sumber mata air yang diambil. Dua di antaranya cukup jauh yakni hulu Sungai Serayu bernama Tapak Bima di dataran tinggi Dieng, perbatasan Banjarnegara-Wonosobo serta Sendang Ayom di daerah Guci, Tegal. Sedangkan ketiga lainnya berasal dari sumur di sebelah selatan Kelenteng Boen Tek, kemudian air sumur dari Kalibening, Banyumas serta sumur mas di Pendopo Duplikat Si Panji Kecamatan Banyumas. Air dari lima sumber mata air itukah yang dipakai untuk jamasan patung para suci,” jelas juru bicara Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas Sobitananda yang ditemui Mongabay Indonesia pada Jumat (09/2/2018).   Seorang umat menunjukkan sumur yang berada di Kelenteng Boen Tek Bio di Kecamatan Banyumas, Jateng. Salah satu ritual Kelenteng yakni jamasan, menggunakan air dari lima sumber mata air. Foto…

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Trending Articles