Kawasan hutan di Gunung Papandayan, dan Kawasan Cagar Alam Guntur, Garut Jawa Barat mengalami kebakaran pada sepekan terakhir. Kebakaran diduga karena kecerobohan pendaki yang membuat perapian dan membuang puntung rokok sembarangan.
Mongabay pada Sabtu (19/09/2015) meninjau langsung ke lokasi kawasan yang terbakar di Gunung Papandayan. Lokasi kebakaran di kawasan Tegal Alun dengan ketinggian sekitar 2500 meter diatas permukaan laut (mdpl) terlihat jelas. Sebagian besar kawasan yang merupakan tempat tumbuhnya bunga Edelweis itu hangus terbakar.
Ketua Pemadam Kebakaran Kelompok Desa Keramat Wangi, Cisuripan, Garut, Engkus Kusnadi (51), menuturkan dugaan awal kebakaran bermula dari puntung rokok dan perapian bekas pendaki yang berkemah, karena jaraknya hanya 1,5 km dari lokasi kebakaran yang awalnya merupakan semak belukar.
Engkus menuturkan api muncul dan terlihat pada Senin (06/09/2015), di daerah dekat Tegal Alun. Ketika Mongabay ke lokasi, masih terdapat 2 titik api. Kebakaran yang terjadi hampir sepekan itu, diprediksi telah menghanguskan 326 hektar kawasan hutan.
Teriknya sinar matahari dan medan yang susah dilalui menyulitkan Mongabay menuju ke lokasi kebakaran. Di pos 2 pendakian di Guberhood, terdapat tenda para relawan pemadam kebakaran.
Sedikitnya 150 orang petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah V Garut dan warga setempat dibantu petugas Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Garut setiap hari melakukan upaya pemadaman dengan alat tradisional berupa golok, cangkul dan membuat sekat untuk menghentikan pelebaran api.
“Untuk saat ini, alhamdulilah titik api sudah mulai berkurang. Namun, kita masih tetap siaga apabila titik api bertambah kembali. Api sekarang bergerak ke sebelah barat ke arah Gunung Arjuna hampir masuk ke wilayah Kabupaten Bandung, “ kata Engkus.
Ia menuturkan pada 7-8 September 2015, pihaknya menerima bantuan logistik dari BPBD Garut berupa 4 dus mie instan, 2 dus kacang – kacangan dan 2 dus masker. Bantuan tersebut dinilai minim oleh Engkus dan kawan – kawan.
“Kalo bukan karena dedikasi warga dan rela berkorban untuk kelestarian alam mungkin sudah tidak kuat bahkan akan menghambat upaya pemadaman, sejauh ini untuk logistik pun sebagian besar dari swadaya masyarakat sini” ujarnya.
Aktivitas perekonomian warga kawasan Gunung Papandayan pun lumpuh semenjak informasi kebakaran meluas karena tersiar kabar bahwa wilayah itu ditutup. Menurut Engkus kawasan Gunung Papandayan masih bisa dikunjungi wisatawan dan hanya ditutup untuk pendakian serta kemping.
“Memang benar BBKSDA sudah membuat surat larangan wisatawan tapi isi surat itu hanya melarang ngecamp saja, untuk kunjungan wisata masih diperbolehkan,” ucapnya
Sejak terjadi kebakaran, kunjungan wisatawan menurun drastis. Rohman, penjaga tiket obyek wisata Gunung Papandayan mengatakan tingkat kunjungan bisa mencapai 1000-an wisatawan per pekan sebelum terjadi kebakaran.
Untuk tiket kunjungan wisata dikenakan biaya Rp. 7500 sedangkan untuk pendakian dikenakan biaya Rp. 10000. Semenjak terjadi kebakaran kujungan pun menurun drastis, Rohman penjaga tiket obyek wisata Gunung Papandayan mengatakan sebelum terjadinya kebakaran wisatawan yang datang entah itu wisatawan kunjungan maupun pendakian Papandayan di datangi 10000-an lebih per pekannya.
“Kalau hari – hari biasanya, penjualan tiket bisa mencapai Rp8 juta hingga Rp10 juta setiap satu minggu. Baru Sabtu sekarang mulai lagi ada pengunjung yang datang kesini,” kata Rohman.
Engkus mengatakan karena kondisi sudah sedikit kondusif, pendakian boleh dilakukan, tetapi hanya bisa sampai pos 2 di Guberhood.
Kebakaran Gunung Guntur
Sedangkan di kawasan Cagar Alam Guntur, kebakaran mulai padam. Ikbal Nikmatuloh (19), ranger kawasan tersebut saat dihubungi Mongabay memprediksi lahan yang terbakar mencapai 100 hektar. Upaya pemadaman dilakukan pihak BKSDA dan di bantu relawan.
Ia memaparkan kebakaran yang dimulai pada Rabu (09/09/2015), diprediksi karena penyebab kelalaian pendaki yang membuat perapian dan yang membuang puntung rokok sembarangan.
Sebelumnya, Kepala Bidang Konservasi Dinas Kehutanan Jawa Barat, Budi Juanda, yang ditemui di Bandung, Jumat (18/09/2015), mengatakan kebakaran hutan di Jawa Barat, telah terjadi pada areal hutan dengan luas lebih dari 1000 hektare pada kurun Juli hingga September 2015. Meski laporan secara resmi belum ada tapi secara tentatif sudah diketahui per tertanggal 17 september lalu.
Diduga Karena Puntung Rokok, Gunung Papandayan dan Guntur Terbakar was first posted on September 24, 2015 at 2:46 am.