Jelang akhir bulan ini, menjadi waktu yang cukup menyita tenaga dan pikiran aktris sekaligus aktivis lingkungan, Nadine Chandrawinata. Bagaimana tidak, pada 22 Maret lalu dia ikut berkampanye untuk peringatan Hari Air Sedunia lalu sepekan kemudian dia juga ikut kampanye penghematan energi, Earth Hour.
Dia cukup senang karena kampanye Earth Hour yang diikutinya saat ini didukung perusahaan kosmetik dan sebuah mal besar di kawasan Jakarta Selatan. Dia bersama beberapa selebritas mulai jam 20.30-21.30, beraksi meminta kantong plastik kresek dari para pengunjung mal dan menggantinya dengan tas yang lebih ramah lingkungan.
“Kami ngrampok plastik mereka, ya cuma dapat 50-an sih, sedapatnya tapi sudah lumayan,” ujar Nadine dihubungi melalui ponselnya pada Minggu (29/03/2015) .
Miss Indonesia 2005 ini mengatakan seharusnya kebijakan semacam ini juga digaungkan oleh pemerintah dan pihak swasta. Dia merasa senang ada perusahaan dan mal yang peduli lingkungan dan ikut mendukung kampanye semacam Earth Hour. “Memang nggak bisa cepat, harus pelan-pelan. Apalagi di mal, banyak kepala yang atur,” ujarnya.
Dia dan beberapa selebritas berharap pengunjung yang di’rampok’ tas plastiknya mempunyai kesadaran tak lagi menggunakan plastik saat belanja. Sehingga jumlah plastik tak semakin banyak. Dia juga berharap pengunjung juga lebih sadar dengan masalah sampah. Agar tidak membuang sampah sembarangan.
Perempuan kelahiran Hannover, 8 Mei 1984 ini mencontohkan bungkus permen yang sering disepelekan orang. “Kecil, tapi lama-lama jadi banyak numpuk. Kenapa nggak dikantongin dulu baru dibuang ke tempat sampah.”
Sampah-sampah plastik inilah yang sering dijumpainya saat dia menyelam. Dia mengaku sangat sebal dan marah ketika plastik-plastik itu nyangkut di terumbu karang, termakan ikan dan mengganggu lingkungan. Dia sering menjumpai sampah-sampah plastik ini ketika menyelam di berbagai spot penyelaman.
Tapi dia cukup senang tak menjumpai sampah saat dia menyelam di Boalemo,tak jauh dari Gorontalo, pada 22 Maret lalu. Dia menyelam bersama tiga orang rekannya dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia bekerja sama dengan Pemerintah daerah setempat. Kondisi laut di sana cukup bersih, tak banyak sampah. Rupanya pemerintah Boalemo sudah mulai menyadari tentang sampah dan potensi laut. “Pemerintah daerahnya sudah sadar soal itu, mereka juga mengangkat laut sebagai wisata.” Di sana dia juga berkampanye kepada masyarakat setempat khususnya anak-anak muda setempat tentang lingkungan.
Sedangkan di wilayah perkotaan, Nadine juga mencoba membentuk ‘pasukan’ sadar dan mencintai laut,yang diberi nama Sea soldier. Mereka yang tergabung dalam Sea Soldier ini harus mempunyai program yang ramah lingkungan sendiri,dan komitmen yang tinggi. Kegiatan itu akan dipantau dan akan mendapat identitas khusus berupa gelang bernomor dari Nadine.
“Anak-anak muda di perkotaan bisa juga kok berbuat sesuatu. Sampah perkotaan kan juga banyak dibuang di sungai, di laut, ini bisa dicegah,” ujarnya.
Sebagai pecinta lingkungan, Nadine juga menyarankan anak-anak muda mulai ikut terlibat dalam gerakan penyelamatan lingkungan. Mulai dari hal yang sepele dan sering dianggap remeh seperti mematikan keran air jika terdengar suara tetesan air di keran, mematikan pendingin ruangan setelah bangun tidur, tidak membuang sampah sekecil apa pun, membawa botol minum sendiri dan membawa kantong belanja, atau menampung air hujan untuk menyiram tanaman atau membersihkan garasi.
Di rumah, aktris yang sempat menjadi produser film The Mirror Never Lies ini , juga ikut mendorong dua adik kembarnya Mischa dan Marcel, lebih bersikap ramah lingkungan.
Kampanye Earth Hour, Nadine Chandrawinata ‘Ngrampok’ Tas Plastik Pengunjung was first posted on March 31, 2015 at 3:51 am.