Ikan pari manta (Manta birostris) yang satu ini tidaklah beracun seperti ikan pari kebanyakan, bahkan dia menjadi obyek fotografi yang cukup menarik bagi para pehobi foto underwater. Ukuran tubuh dan gemulai badannya ketika melakukan manuver di dalam air, menambah keanggunan si ikan pari manta.
Pada bulan September sampai Oktober, adalah bulan-bulan yang sangat penting bagi keberadaan ikan pari manta, di beberapa perairan Indonesia. Ini karena, musim memijah telah tiba.
Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.
Pari manta adalah hewan yang bersifat ovovivipar, di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor manta betina bisa membawa dua bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode kehamilan manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang.
Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 40 tahun. Ikan pari manta di Indonesia sering kali terlihat di daerah Nusa Penida ( bali ), perairan Nusa Tenggara Timur, Derawan ( Kaltim ), perairan Papua dan pulau Weh (Aceh ).
Dan pada saat-saat inilah, di beberapa daerah di indonesia, banyak para wisatawan datang untuk menyaksikan dan mengabadikan peristiwa langka ini. Dan tentu saja bisa mendatangkan devisa negara yang tidak sedikit.
Perlindungan terhadap pari manta mutlak diperlukan, mengingat pembantaian masih saja sering ditemukan, baik untuk pembuatan dompet atau tas ( kulitnya ), ataupun untuk kosmetik ( insangnya ). Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 4 Tahun 2014 Tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan Pari Manta, seharusnya sudah bisa dijadikan landasan untuk menindak tegas para pelaku pembantaian pari manta, mengingat juga bahwa pari manta hanya bisa menghasilkan 1 juvenil pari manta setiap 2-5 tahun. Jadi untuk setiap manta kira-kira hanya bisa melahirkan 8-10 manta selama siklus hidupnya.
Kala Musim Manta Memijah Tiba was first posted on September 17, 2015 at 3:01 am.