Terdamparnya dan matinya dua paus jenis Curvier Beaked atau paus panjang di kawasan laut Bali Utara, hingga kini belum diketahui penyebabnya. Namun dugaan, paus panjang tersebut terdampar dan mati dikarenakan mengalami decompression stop.
‘’Kami belum bisa mengungkap penyebab kematian paus jenis Curvier Beaked tersebut. Karena hasilnya dari laboratorium belum turun,’’demikian ungkap Permana Yudistira, Kepala Seksi Program dan Evaluasi, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Kementrian Kelautan dan Perikanan (BPSPL KKP) kepada wartawan, Rabu (19/08/2015) disela-sela kegiatan mengunjungi lokasi Kima Garden di kawasan Nusa Dua, Bali.
Permana menjelaskan paus ini sangat peka terhadap sonar yang dipancarkan di dalam laut. Pada saat itu, kawasan laut Jawa – Bali sedang berlangsung latihan militer anti kapal selam antara US Navy dengan TNI AL Indonesia. Diperkirakan latihan militer tersebut mengeluarkan sonar yang bisa mengacaukan orientasi mamalia laut tersebut.
‘’Kemungkinan saja saat kawanan hewan mamalia ini melintas di perairan Bali Utara mereka justru menghindari gelombang sonar dan akhirnya muncul ke permukaan dengan cepat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan tidak hanya manusia yang bisa mengalami decompression stop akibat aktivitas penyelaman di laut dalam, tetapi hewan-hewan yang hidup di air pun mengalami hal yang sama. “Kemungkinan pembuluh darahnya pecah akibat terkena decompression stop,” tambahnya.
Dari beberapa ekor mamalia yang mati dan bisa diambil sampelnya, satwa laut yang bisa menyelam hampir 3000 meter ini tidak ditemui luka akibat kena jaring atau luka cacat lainnya. ‘’Hanya ada luka karena terkena batu karang,’’jelas Permana.
Namun karena team BPSPL KKP datang ke lokasi lebih dari 8 jam, akhirnya mereka hanya cukup memperoleh sampel. ‘’Sebenarnya hasilnya bisa didapat dengan cepat bila matinya binatang mamalia tersebut kurang dari 8 jam. Kami bisa langsung melakukan nekropsi atau otopsi dan bisa tahu penyebabnya Tapi karena kami datang sudah lewat dari delapan jam akhirnya kami harus membawa ke laboratorium untuk memastikan penyebabnya,” katanya.
‘’Kami dapat informasi ketika hewan tersebut sudah dikubur. Jadi kami gali kembali untuk mendapatkan sample daging sayap dan dada,” tambahnya.
Paus Curvier Beaked yang ditemukan oleh Curvier 1823 ini habitatnya disepanjang laut yang memiliki suhu hangat, yaitu di katulistiwa antara 23 derajat lintang utara dan 23,5 derajat lintang selatan.
Kawanan hewan ini sering melintasi selat Makasar hingga Selat Lombok mengikuti arus lintas Indonesia. Sekitar 7 Agustus lalu, tercatat lebih dari 5 paus panjang melintasi kawasan perairan Bali Utara. Dari jumlah tersebut beberapa terdampar, dua diantaranya mati, yaitu di kawasan pantai Lovina dengan panjang 4,25 meter dan di perairan Temukus, Kecamatan Banjar panjang mencapai 4,5 meter.
Sebelumnya, seekor paus Curvier Beaked panjang 4 meter berbobot berat 1 ton terdampar dan lemas di pinggir Pantai Penimbangan,Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Buleleng, Bali, pada Jumat (07/08/2015). Paus tersebut berhasil diselamatkan dengan dihalau ke laut lepas. Kemungkinan besar, dua paus curvier yang mati di pesisir Bali Utara ini merupakan satu kawanan paus yang sama dengan yang sempat tedampar di pantai Panimbangan.
Ini Penyebab Kawanan Paus Yang Mati di Bali Utara was first posted on August 22, 2015 at 1:41 am.