Quantcast
Channel: Mongabay.co.id
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Pertahankan Kabuyutan, Budayawan Sunda Menolak Penggenangan Waduk Jatigede

$
0
0

Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ternyata menyisakan berbagai masalah. Salah satunya adalah bakal tenggelamnya wilayah Kabuyutan Pakuan, wilayah leluhur Sunda yang mempunyai nilai sejarah tinggi.

Oleh karena itu, Forum aktivis lingkungan, budayawan dan seniman Sunda, melakukan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (30/07/2015), menyuarakan penundaan pengairan waduk Jatigede.

Dalam aksi tersebut mereka melakukan ritual bakar menyan sekaligus berdoa bersama. Tujuannya agar Pemerintah daerah maupun pusat mendengar  aspirasi mereka terkait mempertahankan situs sejarah dan masalah lingkungan yang akan muncul dikemudian hari.

Forum aktivis lingkungan, budayawan dan seniman Sunda, melakukan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (30/07/2015), menyuarakan penundaan pengairan Waduk Jatigede, Sumedang, Jabar. Pembangunan Waduk Jatigede menenggelamkan wilayah Kabuyutan Pakuan, wilayah leluhur Sunda yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Foto : Doni Iqbal

Forum aktivis lingkungan, budayawan dan seniman Sunda, melakukan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (30/07/2015), menyuarakan penundaan pengairan Waduk Jatigede, Sumedang, Jabar. Pembangunan Waduk Jatigede menenggelamkan wilayah Kabuyutan Pakuan, wilayah leluhur Sunda yang mempunyai nilai sejarah tinggi. Foto : Doni Iqbal

Budi Dalton, perwakilan Budayawan Sunda mangatakan bahwa Jatigede bukan hanya soal waduk, tetapi merupakan daerah Kabuyutan yang mempunyai sejarah Sunda. Mereka meminta pemerintah jangan melupakan daerah Kabuyutan, karena kebudayaan merupakan identitas sebuah peradaban.

“Banyak masalah yang muncul dikalangan masyarakat , banyak anak yang tidak sekolah kerena sekolahnya tidak ada, banyak warga yang belum mendapatkan tempat tinggal baru karena belum tuntas ganti rugi dan yang menghawatirkan adalah masalah cagar budaya dan keanekaragaman hayati di Jatigede,” katanya saat melakukan orasi.

Taufan, salah satu anggota forum tersebut mengatakan mereka tidak anti pembangunan, tetapi hanya mengkhawatirkan dan peduli terhadap nasib kawasan leluhur bersejarah Sunda yang bakal tergerus pembangunan yang tidak bertanggung jawab.

Sementara Man Jasad, vokalis band underground Jasad yang ikut dalam aksi itu mengatakan dirinya sebagai seniman juga turut peduli dan berupaya mempertahankan situs – situs kebudayan di Bumi Parahiyangan.

Dia kecewa kepada pemerintah yang kurang memikirkan dengan baik dan matang rencana pembangunan waduk Jatigede yang tidak menjaga situs kebudayaan Sunda itu.

Dalam tour konser musiknya bersama band underground Bandung Burgerkill ke Inggris mulai 4 Agustus 2015 nanti, Man Jasad akan menyuarakan permasalahan Jatigede ini. Dia berencana mengunjungi Oxford University untuk melihat pusaka bersejarah Bunjangga Manik, Viking, Birta dan museum di Inggris yang memiliki koleksi benda sejarah asal Indonesia khususnya Sunda.

Dalam aksi di depan Gedung Sate itu, mereka menuntut Gubernur  Jabar Ahmad Heryawan  mengambil langkah tegas terkait kasus Waduk Jatigede yang rencananya akan dilakukan penggenangan air per 1 Agustus 2015.

Mereka juga meminta Presiden Jokowi mendengarkan aspirasi mereka serta melakukan kebijakan untuk penyelamatan situs dan kabuyutan yang ada di kawasan Jatigede.

Tidak ada pihak perwakilan dari Pemerintah yang menemui mereka, hanya ada barisan blokade pengamanan dari kepolisian. Aksi yang dimulai sekitar 11.00 WIB, akhirnya berakhir sekitar pukul 13.00 WIB.

 


Pertahankan Kabuyutan, Budayawan Sunda Menolak Penggenangan Waduk Jatigede was first posted on August 1, 2015 at 2:56 am.

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Trending Articles