Quantcast
Channel: Mongabay.co.id
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Merehatkan Mata dan Jiwa di Desa Sidemen

$
0
0
Pagi di Sidemen adalah suara derasnya air sungai dan kicau burung berbagai nada di dekat kamarmu. Lanskap alam dan ketenangan hadir di desa yang belum banyak dijelajahi di Kabupaten Karangasem, Bali ini. Sungai Tukad Unda mengalir deras di antara bebatuan besar. Anak-anak melompat dan mandi di bawah jembatan. Tak nampak banyak sampah plastik di alirannya, halnya sungai-sungai lain di kota. Sebelah kanan dan kiri sempadan beberapa petani berkebun sayur. Suara burung dan pohon buah-buahan mendominasi jalur saat trekking menuju bebukitan. Tinggal pilih, trekking di dalam persawahan atau perbukitan. Ada banyak jalur jalan-jalan keliling desa menikmati kehijauan dan udara segar. Bisa sendiri tanpa guide atau jika ingin lebih cepat menemukan spot-spot menarik tinggal booking pemandu di tempatmu menginap. Jalur lewat pinggir jalan aspal pun masih aman karena tak banyak kendaraan lalu lalang. Di kanan dan kiri jalan lahan hijau masih terbentang. Kebun ditata sistem tumpang sari dengan banyak jenis pangan. Misalnya di area tanaman bawang merah juga ditanami kacang tanah, jagung, dan cabe.   Gunung Agung terlihat di sudut manapun di Desa Sidemen, Karangasem, Bali. Foto : Anton Muhajir   Gusti Ayu Komang, seorang petani perempuan sedang membersihkan kebunnya dari tanaman gulma. Kebunnya menghadap Gunung Agung. “Waktu letusan 1963, desa ini hanya dilewati lahar dingin di sungai sebelah,” ia menunjuk Tukad Unda. Tak heran saat status awas ini, kehidupan di desa ini berlangsung normal. Di Sidemen masih ada sejumlah pos pengungsi yang menampung ratusan pengungsi dari kawasan rawan bencana 6 km dari puncak gunung. Setelah atau sebelum trekking di pagi hari,…

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2538

Trending Articles